Efek dari ketakutan seseorang dalam mengambil langsah bisa memengaruhi kesuksesan seseorang. Ketakutan akan menghentikan Anda. Saat anda terhKetakutan akan menghentikan Anda. Saat Anda terhenti, maka tidak ada pencapaian, tidak ada kemenangan, dan tidak ada keberhasilan.
Rasa takut itu memang wajar, tentu salah satunya, kita memang harus takut kepada Allah, takut akan murka-Nya. Rasa takut yang menjadi masalah adalah, banyak orang yang takut akan masalah-masalah yang sebenarnya tidak perlu ditakutkan.
Beberapa alasan aneh pun muncul. Banyak orang yang takut karena opini publik yang tidak jelas kebenarannya. Takut kehilangan apa yang kira miliki, dan melepas kesempatan untuk meraih apa yang lebih besar. Alasannya takut akan kegagalan, yang sebenarnya kegagalan itu bagian dari proses keberhasilan. Takut di tolak, yang sebenarnya bagian dari proses menemukan cahaya walau itu hanya setitik. Ketakutan-ketakutan yang semakin parah oleh imajinasi sendiri, yang pada kenyataanya, itu adalah hal yang biasa.
Mengikuti Ketakutan itu Bahaya
Tidak Ada Pencapaian
Dalam arti kata, Anda tidak akan pernah mencapai pulau yang lebih baik, tanpa harus meninggalkan pulau yang Anda tempati saat ini. Anda tidak akan mencapai sukses besar jika tidak mau bertindak mengambil resiko. Mereka yang sukses, adalah mereka yang bertindak, dan tindakan akan selalu berbarengan dengan resiko.
Jika Anda takut mengambil resiko, Anda tidak bertindak, dan maka Anda tidak akan mendapatkan apa-apa.
Kurang Bersyukur
Akhirnya orang pandai berdalih. Katanya cukup dengan apa yang ada, mensyukuri apa yang sudah diraih. Memang benar, kita harus hidup cukup dan bersyukur. Namun jangan lupa, salah satu cara bersyukur adalah dengan memanfaatkan nikmat yang Allah berikan kepada kita.
Kita sudah diberikan nikmat berupa potensi diri yang luar biasa, yaitu hati, pikiran, dan fisik. Sudahkah kita memanfaatkannya semaksimal mungkin atau Anda sia-siakan karena takut? Saat Anda belum berikhtiar maksimal, tidak menggunakan potensi yang Allah berikan kepada kita, apakah itu termasuk bersyukur?
Sukses Itu Dibalik Ketakutan
Ada yang mengatakan, sukses itu ada dibalik ketakutan kita. Apa yang perlu kita lakukan, tetapi kita takut melakukannya, bisa jadi itulah jalan sukses kita. Ketakutan artinya Anda sedang melakukan langkah besar. Jika Anda menghindari ketakutan, artinya Anda sedang melakukan langkah kecil atau tidak melangkah sama sekali.
Jika Anda hidup dalam ketakutan, Anda akan kehilangan kesempatan menemukan peluang, mendapatkan pelajaran, dan pada akhirnya Anda akan dipaksa (oleh ketakutan Anda sendiri) untuk menerima apa yang sudah ada saja, tanpa memikirkan hal yang lebih besar di luar sana.
Jika Anda melihat banyak orang yang memulai bisnis MLM, anda akan menemukan banyak orang yang menjawab “pada awalnya saya takut menjalankan bisnis ini. Ya, takut apa kata orang, takut penolakan, takut cemoohan, dan sebagainya.” Namun nyatanya, setelah sekian lama banyak orang yang menggeluti bisnis ini, semua ketakutan itu hanya dibesar-besarkan saja.
Memang ada yang menolak, memang ada yang mencemooh, tetapi faktanya itu sama sekali tidak membuat hidup menjadi lebih buruk. Justru itu membuat saya semakin kuat dan tangguh dalam menjalani hidup. Semua itu justru sebagai sarana penempaan diri.
Macam-macam Ketakutan Yang Sering Tidak Disadari
Saat Anda mau bertindak, kemudian Anda mengurungkan niat. Seperti ada yang mengganjal dalam diri untuk menghentikan Anda bertindak. Banyak orang yang tidak mengerti, kenapa tidak bertindak. Ada dorongan emosi yang melawan keinginan bertindak.
Besar kemungkinan, itu karena rasa takut.
Takut Penolakan
Takut akan penolakan artinya akan menghalangi kita mendapatkan apa yang kita inginkan. Bukan hanya berkaitan dengan penjualan atau bisnis yang saya geluti saja. Penolakan terjadi pada setiap aspek kehidupan. Kita akan selalu menginginkan sesuatu, kemudian kita meminta kepada orang lain, dan kita memiliki peluang mendapatkannya.
Saat takut ditolak ada dalam diri kita, kita tidak pernah meminta dan kita sangat mungkin tidak pernah mendapatkannya. Misalnya minta kenaikan gaji, minta pasangan melakukan dan bersikap tertentu, meminta orang membeli produk kita, meminta teman untuk menolong kita, meminta orang memodali kita, dan sebagainya.
Memang benar, ada kemungkinan besar Anda ditolak, so what? Ya sudah, setidaknya Anda sudah berusaha. Anda bisa mencoba lagi dengan cara yang berbeda atau kepada orang yang berbeda.
Meminta mungkin tidak akan mendapatkan apa yang Anda inginkan. Tidak meminta, karena takut, maka kemungkinan tidak mendapatkannya akan lebih besar, jika tidak dikatakan pasti.
Memintalah, sikapi dengan positif jika mengalami penolakan. Percayalah, hidup Anda mungkin berubah hanya dengan menumbuhkan keberanian meminta.
Takut Terlihat Bodoh
Jika kita meminta sesuatu atau kita melakukan tindakan yang tidak populer, kadang terselip rasa takut terlihat bodoh.
Mungkin, orang lain menganggap kita bodoh. Tahukah Anda saat nabi Nuh as membuat perahu? Ya, dianggap bodoh oleh orang yang tidak beriman. Begitu juga dengan Anda, bisa jadi Anda dianggap bodoh oleh orang-orang yang tidak memahami apa yang Anda lakukan.
Jadi abaikan saja mereka. Jika mau, beri penjelasan. Kadang ada yang mengerti atau tetap tidak. Santai saja, yang penting apa yang lakukan adalah sebuah kebaikan dan kebenaran, yang mungkin orang lain belum memahaminya.
Sering kali, kita dianggap bodoh yang justru oleh orang yang tidak faham. Yang penting, kita melakukan sesuatu ada dasarnya, baik itu logika, ilmu, dan wahyu. Jika menurut orang lain, yang tidak faham itu, sebuah kebodohan, ya abaikan saja.
Bisa jadi, saat orang lain banyak yang menganggap Anda bodoh, justru Anda sudah berjalan diatas rata-rata pemikiran orang banyak.
Jadi tidak usah takut, justru itu tanda Anda harus terus melaju.
Takut Kehilangan
Ketakutan yang ketiga adalah ketakutan kehilangan apa yang sudah Anda miliki. Emosi ketakutan kehilangan (negatif) sering kali mengalahkan keinginan mendapatkan sesuatu yang lebih baik (positif), akhirnya yang positif kalah dan tidak bertindak. Ya, ini disebut takut mengambil resiko.
Yang paling banyak terjadi adalah takut kehilangan sesuatu yang bersifat materi, seperti uang misalnya. Banyak orang yang tidak mau menjalankan bisnis karena takut gagal dan kehilangan uang.
Ada juga yang takut kehilangan waktu. Ini malah aneh. Karena dengan berdiam diri justru dia sedang membuang-buang waktu yang berharga. Sebaliknya dengan bertindak, mungkin gagal mungkin sukses, Anda tidak kehilangan waktu. Jika niat Anda ikhlas, Anda mendapatkan pahala, dan juga Anda mendapatkan hikmah dan pengalaman dari apa yang Anda lakukan, terlepas gagal atau berhasil. Waktu Anda lebih bermakna dengan bertindak.
Dari Mana Datangnya Rasa Takut?
Rasa takut itu diciptakan oleh kita sendiri. Rasa takut itu akibat pikiran-pikiran kita sendiri. Rasa takut itu adalah kondisi pikiran. Yang namanya sebuah kondisi, tentu bisa diubah.
Rasa takut itu karena kita terbawa arus emosi negatif. Baik emosi yang ada dalam diri kita sendiri maupun dari opini-opini orang lain. Sering kali kita takut, hanya karena “katanya”.
“Katanya kalau bisnis MLM itu bla bla bla.”
Dan katanya ini, cukup menghentikan banyak orang untuk bertindak. Padahal Anda punya pikiran sendiri. Padahal Anda bisa melakukan analisa sendiri. Padahal belum tentu orang yang berbicara itu lebih baik dari Anda, namun Anda dengan mudahnya mengikuti opininnya.
Saya tahu, saat baru akan memulai bisnis ini, ada rasa takut karena katanya dan katanya. Tapi saya tidak serta merta mengikuti apa yang dikatakan banyak orang. Saya riset dan saya mencari tahu, dan ternyata banyak opini dan dengan landasan generalisasi yang jelas salah satu kecacatan logika. Apa logika yang cacat harus diikuti?
Cara Mengatasi Rasa Takut
Dulu saya mengadakan seminar sehari untuk membahas cara mengatasi rasa takut. Intinya adalah, untuk mengatasi rasa takut yang paling mujarab adalah dengan menyadari bahwa ketakutan itu hanya ilusi, hanya emosi, maka ambillah tindakan dengan segera, jangan berikan kesempatan ketakutan itu membesar.
Tindakan segera adalah obat paling mujarab untuk mengatasi ketakutan.
Yang kedua, perkuat keinginan atau kemauan Anda. Keinginan adalah emosi positif dan ketakutan adalah emosi negatif. Jika emosi positif lebih besar, maka akan menang dan ketakutan kalah.
Yang ketiga, tingkatkan pengetahuan dan keterampilan. Seringkali, kita takut karena tidak mengetahui yang sebenarnya dan tidak mampu melakukannya.
Hati-hati, saat Anda mencari tahu sesuatu yang ditakutkan, Anda akan mendapatkan banyak opini dari orang yang takut dan mengajak Anda takut (nyari temen). Gunakan pikiran Anda, apakah opini itu berdasar atau tidak. Kemudian gunakan pikiran Anda untuk mengambil keputusan.
Dan yang keempat, tanyakan pada diri sendiri, “Apakah saya akan terus dikalahkan rasa takut?”