Sejarah MLM – Multi Level Marketing Di Dunia
Kata MLM atau disingkat Multi Level Marketing sudah tidak asing lagi di dengar. Pasti banyak dari anda memiliki pengalaman bergabung dalam bisnis Multi Level Marketing. Karena bisnis MLM ini bisa dikatakan merupakan salah satu strategi investasi untuk masa depan.
Di Indonesia sendiri, bisnis MLM sudah masuk sejak tahun 80-an. Tentu saja dibutuhkan modal untuk bisa ikut bisnis MLM sehingga ada yang memanfaatkan dana pinjaman dengan tetap memperhatikan suku bunga KTA dengan tujuan keuntungan yang didapat di bisnis MLM ini akan menutupi atau melunasi jumlah hutangnya atau tidak. Namun, besar investasi tergantung dari besar keuntungan yang ingin di raih di bisnis MLM tersebut.
Banyak cara dari awal mula seseorang memulai bisnis MLM. Biasanya calon costumer/downline akan diajak dalam suatu pertemuan yang diisi dengan presentasi juga training dalam berbagai macam cara masing-masing.
Namun, tahukah anda sejarah bisnis MLM sebelum se-populer sekarang?
Asal Mula Bisnis MLM
MLM atau Multi Level Marketing berasal dari bahasa Inggris yang artinya Multi berarti Banyak, Level berarti Jenjang atau Tingkat, dan Marketing artinya penjualan atau pemasaran. Istilah MLM dikenal sebagai pemasaran berjenjang banyak.
Maka dari itu, kenapa bisa di katakan berjenjang banyak karena perusahaan menggunakan struktur pirmaida yang dimana sistemnya terdapat penjualan bertingkat-tingkat (memiliki tingkat yang lebih tinggi)
Jaringan ini terdiri dari anggota atau sekumpulan orang yang bekerja melakukan pemasaran. Maka semakin banyak jaringan tentu banyak keuntungannya. Semakin banyak jaringannya, orang-orang juga menyebutkan MLM merupakan Network Marketing. Jadi, anggota-anggota tersebut yang bertanggung jawab melakukan pemasaran kepada calon anggota atau anggota baru. Biasanya setiap perusahaan memiliki sistem tersendiri dalam menawarkan keuntunggan dari cara kerja sistem jaringan ini.
Terkadang MLM juga disebut dengan bisnis penjualan langsung (direct selling). Maka dari itu mengapa Bisnis MLM harus di memiliki surat Surat Izin Usaha Penjualan Langsung (SIUPL). Hal ini dikarenakan strategi atau proses penjualan produk menggunakan cara langsung (bertemu langsung) tanpa perantara seperti toko, kedai, warung, dll. Karenanya produk yang ditawarkan pun tidak dijual di toko atau terjejer disebuah swalayan. Karena model penjualannya merupakan direct selling (bertemu langsung dengan konsumen tanpa perantara).
Aktifitas Direct Selling ini biasa dilakukan secara langsung dengan memberikan penjelasan produk dan melakukan demo produk. Jadi, menjadi esensi dan berperan penting adalah tenaga penjualan independen yang melakukan aktifitas penjualan produk dari produsen ke konsumen.
Awal sejarahnya, Direct Selling dikenal di New York ketika The California Perfume Company beroperasi di tahun 1886. Pendirinya adalah Dave Mc Connel dan mempekerjakan Mrs. Albee yang ditugaskan untuk melakukan penjualan langsung kerumah-rumah dan mengenalkan produk perusahaan.
Kemudian berkembang di tahun 1934 dimana muncul sebuah perusahaan bernama Nutrilite di California yang menjual vitamin dan makanan tambahan. Perusahaan tersebut mengenalkan sistem baru dengan memberikan komisi tambahan kepada setiap distributor independen yang sukses merekrut serta melatih dan membantu para anggota baru menjual produknya. Sistem ini kemudian membuat pihak distributor akan terus melakukan rekruitmen dan terus mendapatkan anggota baru dan tentu komisi tambahan yang lebih banyak.
Perkembangannya, kembali muncul perusahaan yang menggunakan sistem sama yaitu Amway Corporation yang didirikan oleh Rich DeVos dan Jan Van Andel yang menjual suatu cairan pembersih biodegradable yang aman untuk lingkungan. Pada pertengahan tahun 1950, perusahaan Nutrilite mengalami guncangan dari pemerintah Amerika sehingga Amway mengambil alih. Hingga pada akhirnya tahun 1953, Pemerintah Amerika Serikat melegalkan Amway sebagai Perusahaan Multi Marketing.
Setelah pemerintah melegalkan Bisnis MLM, Selanjutnya, di tahun 1956, muncul-lah perusahaan Shaklee yang didirikan oleh seorang distributor yang telah cukup berhasil bernama Dr. Forrest Shaklee. Saat ini Shaklee bergerak pada bidang kesehatan. Tentu, pada perkembangan selanjutnya MLM juga terus berkembang dan mengalami perubahan, tepat setelah tahun 1970 perusahaan Amway dan Shaklee melakukan ekspansi ke Negara Inggris. Setelah itu terjadi, ribuan perusahaan Multi Level Marketing bermunculan dan beberapa perusahaan seperti Forever Living, Herbalife, dan Neolife tumbuh dan berkembang hingga memiliki lebih dari 50.000 distributor. Pada akhirnya, bisnis MLM pun terus berkembang pesat.
Sementara itu, di Indonesia lahir bisnis MLM pertama kali pada tahun 1986 di Bandung adalah PT. Nusantara Sub Chorella. Kurun waktu berubah nama menjadi PT. Centra Nusa Insan Cemerlang (CNI). Kemudian lahirlah perusahaan MLM lain seperti Capriasi, ophie Martin, Melia Nature, dan lain-lain.
Bagaimana? Sudahkah anda tahu sejarah MLM. Untuk memulai bisnis MLM pun, anda harus extra hati-hati. Karena pasalnya kini ada perusahaan money game yang berkedok MLM dan memperburuk citra MLM. Perusahaan money game ini biasanya menawarkan bisnis Multi Level Marketing kepada masyarakat dengan tawaran iming-iming kemewahan dan bonus yang cukup besar yakni hingga 50 %, sehingga membuat masyarakat tertarik untuk mengikutinya.
Maka, ekstra hati-hatilah dalam memilih. Sebelum memulai untuk berbisnis MLM, saya menyarankan anda untuk membaca juga artikel ini : Cermati Bisnis MLM yang Anda Ikuti, Jangan Sampai Gagal di Tengah Jalan